Sabtu, 31 Mei 2008

Orang kaya di indonesia

TEMPO Interaktif, Jakarta:Achmad Zaini Suparta berencana menjanjikan modal tanpa agunan bagi ratusan perusahaan dengan total nilai hingga ratusan triliun rupiah. Lelaki berusia 52 tahun ini mengaku mengantongi Rp 25 ribu triliun, atau setara dengan 35 kali anggaran belanja negara. Menurut warga Pulo Mas, Jakarta itu, uang tersebut adalah warisan orang tuanya yang berupa sertifikat kepemilikan emas pada bank di sejumlah negara.

Bertempat di Vila Istana Bunga, Bandung, Achmad yang sebelumnya mengaku berprofesi sebagai pengacara itu, menyatakan uang akan dialirkan kepada ratusan perusahaan yang tergabung dalam Multi Project.

Nama 267 perusahaan yang ikut dalam proyek ini sempat muncul dalam iklan Harian Pikiran Rakyat. Di antaranya PT Bakri Investindo, PT Bosawa Investama, PT Bukaka Marga Utama, PT Bukaka Teknik Utama, PT Jasa Marga serta PT Jimbaran Lestari. Dana juga akan dialirkan ke sejumlah kabupaten di Indonesia. Dia menjanjikan uang akan dicairkan dua minggu mendatang.

Untuk dana ke perusahaan, dia tidak menetapkan bunga atau agunan. Hanya saja, setiap perusahaan harus membayar kembali pinjaman tersebut yang dihitung dengan pola bagi hasil.

Agar aliran dana dari luar negeri itu mengalir lancar ke Indonesia, dia mengaku sudah menghubungi sejumlah pejabat di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Bank Indonesia hingga Menteri Keuangan.

Namun Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Massa Bank Indonesia Dyah Nastiti membantah bahwa Achmad pernah mengontak Bank Indonesia untuk urusan pencairan uang ini. “Saya belum pernah mendengar soal ini. Tapi kalau memang benar ada uang ratusan triliun yang akan masuk ke Indonesia, semestinya Bank Indonesia mengetahui,” katanya kemarin.

Bantahan juga datang dari Jasa Marga. Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Okke Merlina menyatakan sebagai perusahaan publik, Jasa Marga tidak bakal sembrono mengajukan pinjaman kepada sembarang pihak. “Sebagai perusahaan bereputasi besar, kami tidak mungkin melakukan itu,” katanya.

Senada dengan itu, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyatakan tidak tahu menahu tentang proyek ini. “Kenal pun tidak dengan orang nya (Achmad),” kata dia. Padahal Achmad mengklaim Purwakarta adalah salah satu Kabupaten yang akan mendapat kucuran dana ini.

Kasus seperti ini, sejatinya bukan yang pertama kali terjadi. Pada 2003 lalu, salah satu calon Gubernur Jawa Barat Endang Darmawan mengaku memiliki deposito di Bank Switzerland bernilai US$ 16,5 miliar. Selain itu harta bergerak dan tidak bergerak di Indonesia Rp 45 miliar. Uang itu rencananya akan digunakan untuk dana pembangunan daerah bila dia terpilih menjadi Gubernur. Namun pengakuan Endang tak bisa dibuktikan.

Ahmad Fikri I Nanang Sutisna I Dewi Rina

Tidak ada komentar:

Join My Community at MyBloglog!
Religion Blogs - BlogCatalog Blog Directory
Add to Technorati Favorites

news.okezone.com

detiknews